Hadis adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadis dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Ada banyak ulama periwayat hadis, namun yang sering dijadikan referensi hadis-hadisnya ada tujuh ulama, yakni:-
1.Imam Bukhari,
2.Imam Muslim,
3.Imam Abu Daud,
4.Imam Turmudzi,
5.Imam Ahmad,
6.Imam Nasa'i, dan
7.Imam Ibnu Majah.
Ada bermacam-macam hadis, seperti yang diuraikan di bawah ini:-
I. Hadis yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi
1) Hadis Mutawatir
2) Hadis Ahad -
a) Hadis Shahih
b) Hadis Hasan
c) Hadis Dha'if
II. Menurut Macam Periwayatannya
1)Hadis yang bersambung sanadnya (hadis Marfu' atau Maushul)
2)Hadis yang terputus sanadnya -
a) Hadis Mu'allaq
b) Hadis Mursal
c) Hadis Mudallas
d) Hadis Munqathi
e) Hadis Mu'dhol
III. Hadis-hadis dha'if disebabkan oleh cacat perawi
1) Hadis Maudhu'
2) Hadis Matruk
3) Hadis Mungkar
4) Hadis Mu'allal
5) Hadis Mudhthorib
6) Hadis Maqlub
7) Hadis Munqalib
8) Hadis Mudraj
9) Hadis Syadz
IV. Beberapa pengertian dalam ilmu hadis
V. Beberapa kitab hadis yang masyhur / popular
_______________________________________________________________
I. HADIS YANG DI LIHAT DARI BANYAK SEDIKITNYA PERAWI
A. Hadis Mutawatir
Iaitu hadis yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Berita itu mengenai hal-hal yang dapat dicapai oleh pancaindera. Dan berita itu diterima dari sejumlah orang yang semacam itu juga. Berdasarkan itu, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu hadis bisa dikatakan sebagai hadis Mutawatir:
1.Isi hadis itu harus hal-hal yang dapat dicapai oleh pancaindera.
2.Orang yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak mungkin berdusta. Sifatnya Qath'iy.
3.Pemberita-pemberita itu terdapat pada semua generasi yang sama.
B. Hadis Ahad
Iaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya adalah "zhonniy". Sebelumnya para ulama membahagi hadis Ahad menjadi dua macam, yakni hadis Shahih dan hadis Dha'if. Namun Imam At Turmudzy kemudian membahagi hadis Ahad ini menjadi tiga macam, iaitu:
B.1. Hadis Shahih
Menurut Ibnu Sholah, hadis shahih ialah hadis yang bersambung sanadnya. Ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit (kuat ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadis lain yang lebih shahih) dan tidak mu'allal (tidak cacat). Jadi hadis Shahih itu memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
1.Kandungan isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an.
2.Harus bersambung sanadnya
3.Diriwayatkan oleh orang / perawi yang adil.
4.Diriwayatkan oleh orang yang dhobit (kuat ingatannya)
5.Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadis lain yang lebih shahih)
6.Tidak cacat walaupun tersembunyi.
B.2. Hadis Hasan
Ialah hadis yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz.
B.3. Hadis Dha'if
Ialah hadis yang tidak bersambung sanadnya dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dhobit, syadz dan cacat.
II. MENURUT MACAM PERIWAYATANNYA
A. Hadis yang bersambung sanadnya
Hadis ini adalah hadis yang bersambung sanadnya hingga Nabi Muhammad SAW. Hadis ini disebut hadis Marfu' atau Maushul.
B. Hadis yang terputus sanadnya
B.1. Hadis Mu'allaq
Hadis ini disebut juga hadis yang tergantung, yaitu hadis yang permulaan sanadnya dibuang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya, yang berarti termasuk hadis dha'if.
B.2. Hadis Mursal
Disebut juga hadis yang dikirim iaitu hadis yang diriwayatkan oleh para tabi'in dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadis itu.
B.3. Hadis Mudallas
Disebut juga hadis yang disembunyikan cacatnya. Iaitu hadis yang diriwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad ataupun pada gurunya. Jadi hadis Mudallas ini ialah hadis yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya.
B.4. Hadis Munqathi
Disebut juga hadis yang terputus iaitu hadis yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan tabi'in.
B.5. Hadis Mu'dhol
Disebut juga hadis yang terputus sanadnya iaitu hadis yang diriwayatkan oleh para tabi'it dan tabi'in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan tabi'in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu dinilai dari ciri hadis Shahih tersebut di atas adalah termasuk hadis-hadis dha'if.
III. HADIS-HADIS DHA'IF DISEBABKAN OLEH CACAT PERAWI
A. Hadis Maudhu'
Yang berarti yang dilarang, Iaitu hadis dalam sanadnya terdapat perawi yang berdusta atau dituduh dusta. Jadi hadis itu adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadis.
B. Hadis Matruk
Yang berarti hadis yang ditinggalkan, Iaitu hadis yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu dituduh berdusta.
C. Hadis Mungkar
Yaitu hadis yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya / jujur.
D. Hadis Mu'allal
Artinya hadis yang dinilai sakit atau cacat Iaitu hadis yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadis Mu'allal ialah hadis yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadis ini biasa disebut juga dengan hadis Ma'lul (yang dicacati) atau disebut juga hadis Mu'tal (hadis sakit atau cacat).
E. Hadis Mudhthorib
Artinya hadis yang kacau Iaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidak sama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan.
F. Hadis Maqlub
Artinya hadis yang terbalik Iaitu hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi).
G. Hadis Munqalib
Yaitu hadis yang terbalik sebahagian lafalnya hingga pengertiannya berubah.
H. Hadis Mudraj
Yaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadis, baik keterangan tambahan dari perawi sendiri atau lainnya.
I. Hadis Syadz
Hadis yang jarang iaitu hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya) yang bertentangan dengan hadis lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi(periwayat / pembawa) yang terpercaya pula. Demikian menurut sebagian ulama Hijaz sehingga hadis syadz jarang dihafal ulama hadis. Sedang yang banyak dihafal ulama hadis disebut juga hadis Mahfudz.
IV. BEBERAPA PENGERTIAN (ISTILAH) DALAM ILMU HADIS
A. Muttafaq 'Alaih
Yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama, atau dikenal juga dengan Hadis Bukhari - Muslim.
B. As Sab'ah
As Sab'ah berarti tujuh perawi, yaitu:
1.Imam Ahmad
2.Imam Bukhari
3.Imam Muslim
4.Imam Abu Daud
5.Imam Tirmidzi
6.Imam Nasa'i
7.Imam Ibnu Majah
C. As Sittah
Yaitu enam perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad bin Hanbal.
D. Al Khamsah
Yaitu lima perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Bukhari dan Imam Muslim.
E. Al Arba'ah
Yaitu empat perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Muslim.
F. Ats tsalatsah
Yaitu tiga perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Majah.
G. Perawi
Yaitu orang yang meriwayatkan hadis.
H. Sanad
Sanad berarti sandaran yaitu jalan matan dari Nabi Muhammad SAW sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadis itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan) hadis. Sanad biasa disebut juga dengan Isnad berarti penyandaran. Pada dasarnya orang atau ulama yang menjadi sanad hadis itu adalah perawi juga.
I. Matan
Matan ialah isi hadis baik berupa sabda Nabi Muhammad SAW, maupun berupa perbuatan Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh sahabat atau berupa taqrirnya.
V. BEBERAPA KITAB HADIS YANG MASYHUR/POPULAR
1.Shahih Bukhari
2.Shahih Muslim
3.Riyadhus Shalihin
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/hadits
No comments:
Post a Comment